BANG - JAI

SUDAHKAH ANDA SHOLAT.......?

Sabtu, 16 Juli 2011

PROMOSI KESEHATAN


Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni yang membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka secara sehat dan optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.
Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:
1.               menciptakan lingkungan yang mendukung,
2.               mengubah perilaku, dan
3.               meningkatkan kesadaran.
Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif.
Secara kolektif promosi kesehatan melingkup dalam berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan:
1.            Praktisi medis dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah kesehatan tertentu.
2.            Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat pengembangan bentuk-bentuk intervensi untuk membantu masyarakat memraktikkan perilaku yang sehat dan mengubah kebiasaan yang buruk.
3.             Media massa dapat memberikan kontribusinya dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.
4.            Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat.




Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif. Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia.
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan.
Promosi kesehatan bersifat lebih luas atau lebih makro lagi dan lebih menyentuh sisi advokasi pada level pembuat kebijakan di mana promosi kesehatan berusaha melakukan perubahan pada lingkungan dengan harapan terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik (Kapalawi, 2007). Menurut Green dan Ottoson (dalam Iqi, 2008), promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan.

Ruang lingkup Promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan.
2.     Pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.
3.     Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada penyebaran informasi.
4.     Upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
5.     Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk memengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana, dan lain-lain di berbagai bidang/sektor, sesuai keadaan).
6.     Pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan masyarakat (community development), penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.

Kegiatan Promosi Kesehatan
Kesehatan memerlukan prasyarat-prasyarat yang terdiri dari berbagai sumber daya dan kondisi dasar, meliputi:
Ø   Perdamaian (peace),
Ø   Perlindungan (shelter),
Ø   Pendidikan (education),
Ø   Makanan (food),
Ø   Pendapatan (income),
Ø   Ekosistem yang stabil (a stable eco-system),
Ø   Sumber daya yang berkesinambungan (a sustainable resources),
Ø   Serta kesetaraan dan keadilan sosial (social justice and equity) (WHO, 1986). Upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan harus memerhatikan semua prasyarat tersebut.

Kegiatan-kegiatan dari promosi kesehatan:
1.         Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public policy)
2.         Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)
3.         Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)
4.         Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)
5.         Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
6.         Bergerak ke masa depan (moving into the future)
Dari enam hal di atas, setidaknya dapat disimpulkan dua kata kunci kegiatan promosi kesehatan, yakni advokasi (advocacy) dan pemberdayaan (empowerment).
1.      Advokasi
Advokasi terhadap kesehatan merupakan sebuah upaya yang dilakukan orang-orang di bidang kesehatan, utamanya promosi kesehatan, sebagai bentuk pengawalan terhadap kesehatan. Advokasi ini lebih menyentuh pada level pembuat kebijakan, bagaimana orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan bisa memengaruhi para pembuat kebijakan untuk lebih tahu dan memerhatikan kesehatan. Advokasi dapat dilakukan dengan memengaruhi para pembuat kebijakan untuk membuat peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan peraturan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sehat dapat terwujud di masyarakat (Kapalawi, 2007). Advokasi bergerak secara top-down (dari atas ke bawah). Melalui advokasi, promosi kesehatan masuk ke wilayah politik.
2.      Pemberdayaan
Di samping advokasi kesehatan, strategi lain dari promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan lebih kepada untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan. Jadi sifatnya bottom-up (dari bawah ke atas). Partisipasi masyarakat adalah kegiatan pelibatan masyarakat dalam suatu program. Diharapkan dengan tingginya partisipasi dari masyarakat maka suatu program kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan memiliki daya ungkit yang lebih besar bagi perubahan perilaku karena dapat menimbulkan suatu nilai di dalam masyarakat bahwa kegiatan-kegiatan kesehatan tersebut itu dari kita dan untuk kita.
Dengan pemberdayaan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif atau berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Sebagai unsur dasar dalam pemberdayaan, partisipasi masyarakat harus ditumbuhkan. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan pada dasarnya tidak berbeda dengan pemberdayaan masyarakat dalam bidang-bidang lainnya.
Partisipasi ini dapat terwujud apabila 4 hal dibawah ini dijalankan:
1.      Adanya saling percaya antaranggota masyarakat
2.      Adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif
3.      Adanya manfaat yang dapat dan segera dapat dirasakan oleh masyarakat
4.      Adanya contoh dan keteladanan dari tokoh/pemimpin masyarakat.

Partisipasi itu harus didukung oleh adanya kesadaran dan pemahaman tentang bidang yang diberdayakan, disertai kemauan dari kelompok sasaran yang akan menempuh proses pemberdayaan. Dengan begitu, kegiatan promosi kesehatan akan berlangsung dengan sukses.

Salah Satu Contoh Dari Promosi Kesehatan Adalah:

·         Promosi Kesehatan DiTempat Kerja
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. Promosi kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek – bukan obyek, sebagai pelaku bukan sasaran, dan aktif berbuat – bukan pasif menunggu.
Keuntungan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja, secara umum :  Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan social.
Tujuan Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja adalah :
1.      Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
2.      Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
3.      Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja
4.      Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, medukung dan aman.
5.      Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat
6.      Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masayarakat.
Prinsip Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja.
Prinsip Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja hendaknya dilakukan secara  komprehensip, partisipasi dan kewenanganyang ada. Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi masyarakat yang ada sehingga lebih mantap serta berkesinambungan.
  1. Komprehensip.
Promosi Kesehatan Di tempat Kerja merupakan kegiatan yang melibatkan  beberapa disiplin ilmu  guna memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman sehingga dengan  lingkungan kerja yang mendukung tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok kearah yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat.
2.      Patisipasi
Para pekerja di semua tingkatan dalam perusahaan hendaknya terlibat secara aktif mengindetifikasi masalah kesehatan yang dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan di tempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam merubah gaya hidup dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan peningkatan terhadap penyakit.
3.      Keterlibatan berbagai sektor terkait.
Kesehatan yang baik  adalah hasil dari berbagai faktor yang mendukung. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan pekerja hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi yang mana penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila memungkinkan. Untuk itu, meningkatkan kesehatan pekerja dan membangun tempat kerja yang sehat dibutuhkan koordinasi berbagai pengambil keputusan dari sektor-sektor terkait termasuk pemerintah, industri, sektor kesehatan, university yang terkait, organisasi pekerja, organisasi pengusaha , organisasi masyarakat, masyarakat dan lain-lain. Para propesional dari berbagai disiplin ilmu juga diperlukan
4.      Kelompok organisasi masyarakat.
Program pencegahan dan peningkatan kesehatan hendaknya melibatkan semua anggota pekerja, termasuk kelomok organisasi wanita dan laki-laki yang ada, termasuk juga tenaga honorer dan tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan berbagai organisasi masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga ahli dalam membantu mengembangkan Promosi kesehatan Di Tempat kerja hendaknya di perhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya
5.      Berkesinambungan atau Berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan erat dengan kesehatan dan keselamatan kerja mempunyai arti penting pada lingkungan tempat kerja dan aktifitas manajemen sehari-hari. Program promosi kesehatan dan pencegahan  hendaknya terus menerus dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja ingin lebih mentap, program hendaknya sesuai  dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.
Mengembangkan Promosi Kesehatan Di tempat kerja dibutuhkan upaya dari semua sektor terkait baik di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten. Sektor yang sangat erat dengan hal ini hendaknya menjadi leading dalam pelaksanaannya dan bertanggung jawab untuk mendorong sektor terkait lainnya untuk membantu dan partisipasi aktif seperti ; departemen kesehatan ,  tenaga kerja, perindustrian, lingkungan hidup dll. Idealnya Promosi Kesehatan Di Tempat kerja merupakan bagian dari strategi pelaksanaan dari semua perusahaan dan pelayanan pekerja. Dalam hal ini petugas kesehatan dan tenaga kerja, petugas lingkungan, petugas puskesmas atau klinik perusahaan, organisasi pekerja dan organisasi pengusaha akan mendukung kegiatan ini dalam satu bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar