BANG - JAI

SUDAHKAH ANDA SHOLAT.......?

Minggu, 27 Mei 2012

ULTRASONOGRAFI

Imaging ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk menampilkan gambaran yang ada di dalam tubuh. Pemeriksaan USG ini menggunakan gelombang suara yang frekuensinya 1-10 MHz (1-10 juta Hz). Gelombang suara tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya.


  1. PENYAKIT KANDUNGAN
1.      Ovarium
Ovarium merupakan organ genitalia interna wanita yang berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medulla.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Patologi
Kista ovarium
Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam ovarium. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.      

Teknik Sonografi
1.      Instrument
a.     Probe/ tranducer
b.  USG 2D, 3D, 4D
c.   jelly
2.Persiapan pasien
Pada pemeriksaan USG ovarium  tidak ada persiapan pasien secara khusus. Namun, jika akan menggunakan transabdominal scaning, pasien diinstruksikan untuk minum air sebelum pemeriksaan agar vesika urinaria penuh.

3.Teknik scaning
a.   Transabdominal scaning
Teknik scaning ini digunakan untuk mendeteksi kista ovarium dan kanker ovaium. Transabdominal ultrasonography lebih baik dibandingkan endovaginal/transvaginal ultrasonography untuk mengevaluasi besarnya massa serta struktur intra abdominal lainnya, seperti ginjal, hati, dan asites. Syarat pemeriksaan transabdominal sonogram dilakukan dalam keadaan vesica urinaria terisi/penuh.


b.      Transvaginal scaning
Teknik ini biasanya digunakan untuk mendeteksi kehamilan ektopik, missed abortion, dan kanker ovarium. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan/memperlihatkan secara detail struktur pelvis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara transvaginal. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan vesica urinaria kosong.

Sonogram
1.      Pola echo
Pola echo ovarium normal adalah hipoechoic dengan echo folikel ovarium adalah anechoic di sekitar dinding ovarium membentuk bulatan kecil anechoic di sekeliling dinding ovarium.  

2.      Sonopatologi
Pola echo yang terjadi adalah seperti pembesaran ukuran folikel ovarium,  bulatan anechoic yang membesar di sekitar dinding ovarium.


2.  Uterus dengan klinis Myoma Uterus
 Klinis : - Nyeri di perut bagian bawah, Ada Benjolan keras di perut bagian bawah, kira-kira sudah 3 bulan, dan semakin membesar.



Persiapan
Kandung kemih harus penuh. Suruh pasien minum 4 atau 5 gelas dan lakukan pemeriksaan USG satu jam kemudian (jangan membolehkan pasien buang air kecil). Kandung kemih digunakan sebagai Acoustic Window.
Posisi pasien
Pasien biasanya diskening dalam posisi berbaring dengan nyaman pada bagian punggung (terlentang). Pemutaran tubuh pasien mungkin diperlukan setelah mengerjakan skening pendahuluan. Oleskan jeli ke bawah sampai abdomen bagian bawah. Biasanya pada daerah rambut pubis tidak perlu diberi jeli.
 Pemilihan Transducer
Untuk Orang Dewasa gunakan transducer kurvelinier 3,5 MHz. Untuk anak-anak gunakan Transducer 5 MHz.
Penyetelan Gain
Penyetelan Gain  yang  benar. Letakkan transducer dalam posisi membujur diatas kandung kemih yang penuh dan lakukan pengaturan gain untuk menghasilkan gambar USG yang paling jelas.
Teknik Skening
Mulai pemeriksaan USG dengan skening longitudinal, pertama pada garis tengah antara umbilicus dan simfisis pubis. Sesudah itu, ulangi skening ke arah lebih lateral, pertama-tama pada sisi kiri dan kemudian pada sisi kanan. Arah transducer segera menyudut dari sisi satu ke sisi lain dan lakukan skening longitudinal untuk mengenali uterus.
Selanjutnya lakukan skening transversal. Mulai pemeriksaan tepat diatas simfisis pubis dan gerakkan transducer ke arah atas sampai umbilicus. Skening transversal merupakan pemeriksaan yang penting pada panggul bagian bawah tetapi kurang efektif jika dilakukan di level uterus.
Jika diperlukan, suruh pasien memutar tubuhnya hingga berada dalam posisi oblique (300-400) untuk mengenali ovarium. Lakukan skening pada masing-masing ovarium secara oblique dari sisi abdomen yang kontralateral.


3. Endometriosis
Endometiosis menunjukkan adanya jaringan endometrium fungsional di suatu tempat yang abnormal, diluar rongga uterus. Endometriosis ini dapat ditemukan di antara serabut-serabut otot miometrium (adenomiosis / endometriosis uteri / endometriosis interna), atau di berbagai lokasi di rongga panggul (endometriosis eksterna). Insiden endometriosis sulit dipastikan, karena pada banyak kejadian , kelainan ini baru ditemukan pada laparoskopi ketika pasien mengeluh infertilitas atau nyeri abdomen yang samar-samar. Diperkirakan endometriosis mengenai antara 1 dan 7 persen wanita pada masa reproduktif. Endometriosis lebih sering didapati pada wanita infertil atau yang menunda melahirkan hingga usia 30 tahun. Bagaimana endometrium mencapai lokasi ektopik tidak seluruhnya dipahami. Adenomiosis mungkin disebabkan oleh infiltrasi secara langsung, atau penyebaran jaringan endometrium lewat pembuluh limfe ke miometrium. Endometriosis ekstrauteri mungkin disebabkan oleh perjalanan retrograd jaringan endometrium melalui sepanjang tuba Fallopi sewaktu menstruasi. Sekarang diyakini bahwa pada kebanyakan wanita terjadi menstruasi retrograd, tetapi perkembangan lesi selain nodul endometrium sementara hanya terjadi pada beberapa wanita. Menstruasi retrograd menjelaskan temuan bahwa kebanyakan lesi endometrium terdapat pada ovarium atau cul de sac (Kantong Douglas).
Endometriosis eksterna terjadi pada usia produktif dan kejadian dipengaruhi oleh siklus menstruasi pada setiap bulannya. Kemungkinan penyebab endometriosis eksterna pada pasien ini adalah karena terjadinya menstruasi retrograd yaitu perjalanan retrograd jaringan endometrium melalui sepanjang tuba Fallopi sewaktu menstruasi.
Pada pasien ini terdapat gejala nyeri pada perut bagian bawah dan sedang mengalami menstruasi serta mempunyai riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur, hal ini sesuai dengan gejala pada endometriosis. Walaupun sekurang-kurangnya seperempat dari jumlah wanita penderita endometriosis tidak menunjukkan gejala, dan seperempatnya didapati bersama didapati bersama dengan gambaran panggul lainnya. Gejala juga berbeda- beda tergantung pada apakah lesinya adenomiosis atau endometriosis ekstrauteri. Pada endometriosis eksterna gejala meliputi nyeri, menstruasi tidak teratur, dispareunia, dan infertilitas.
Untuk memastikan diagnosa endometriosis, selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang radiologi ataupun laparoskopi. Pada pemeriksaan radiologi ada beberapa pilihan pemeriksaan yang dapat dilakukan, bisa mulai dari pemeriksaan yang sederhana yaitu ultrasonografi, atau pemeriksaan yang lebih baik dengan pemeriksaan MRI. Walaupun demikian laparoskopi merupakan modalitas standar untuk diagnosis dari endometriosis. Ini merupakan pemeriksaan yang paling sensitif karena hanya laparoskopi yang  dapat mengidentifikasi implantasi pada peritoneum superfisial, akan tetapi laparoskopi merupakan prosedur yang invasif.
Dari pemeriksaan ultrasonografi abdomen, didapatkan pada adnexa dextra tampak lesi hypoechoic soliter, bentuk membulat, batas tegas, ukuran ± 5,5 x 3,35 x 3,85 cm. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan  bahwa jenis endometriosis pada kasus ini adalah endometriosis eksterna.
Pemeriksaan ultrasonografi
sebelumnya pasien dipuasakan selama 8 jam untuk meminimalkan gas diusus agar tidak menghalangi pemeriksaan. Sebelum pemeriksaan, pasien disuruh untuk minum dan menahan kencing. Dari pemeriksaan USG Abdominal dan transvaginal, pada endometriosis interna akan tampak gambaran massa kistik yang berlokasi pada miometrium, sedangkan pada endometriosis eksterna yang berlokasi di ovarium akan tampak gambaran massa anechoic nonhomogen / hiperechoic, berkaitan dengan perdarahan intralesi. Gambaran tipikal dari endometriosis adalah terdapat kista yang bersifat  homogenous internal echoes level rendah yang mengandung darah lama.
  1. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Bartolinitis disebabkan oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak keluar. Infeksi alat kelamin wanita bagian bawah biasanya disebabkan oleh :
1.      Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
2.      Jamur : kandida albikan.
3.      Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
4.      Bakteri : neiseria gonore.
Patofisiologi
1.      Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
2.      Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
3.      Terdapat abses pada daerah kelamin
4.      Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan bercampur dengan darah.

B.     DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar